Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Anti-Pesawat S-400 Rusia di Krimea

S-400 Rudal Antipesawat Super Canggih Buatan Rusia. (Foto: picture-alliance/dpa/Russian Defence Ministry) 


KIEV (UKRAINA) – Ukraina pada Rabu (23/8/2023) mengatakan pihaknya menghancurkan sistem anti-pesawat canggih S-400 Rusia di semenanjung Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014. 

“Sekitar pukul 10 pagi waktu setempat terjadi ledakan … menghancurkan sistem pertahanan udara S-400 Triumph jarak jauh dan menengah Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Ukraina melalui media sosial, sebagaimana dilansir voa-islam.com. 

Kementerian menerbitkan video ledakan besar dengan asap besar mengepul ke langit. 

Dikatakan ledakan itu terjadi di dekat desa Olenivka di Semenanjung Tarkhankut dan menghancurkan “sistem, rudal dan personelnya.” 

“Ini merupakan pukulan menyakitkan bagi sistem pertahanan udara penjajah,” tambah kementerian tersebut. 

Belum ada komentar langsung dari Moskow, namun blogger militer Rusia mengatakan serangan itu menyoroti kelemahan dalam kapasitas pertahanan Rusia. 

Saluran Rybar Telegram yang berpengaruh, yang memiliki 1,2 juta pengikut, mengklaim serangan itu menghancurkan sistem S-300. 

“Sekali lagi, muncul pertanyaan mengapa kapal Ukraina begitu dekat dengan pantai Krimea. Mereka melakukan ini lebih dari sekali,” kata Rybar. 

Rusia pada hari Selasa mengatakan pihaknya menghancurkan dua kapal Ukraina di Laut Hitam, namun laporan tersebut mengatakan bahwa manuver tersebut “tidak cukup.” 

“Kita memerlukan kekalahan sistematis terhadap seluruh armada Ukraina, dan ini memerlukan perubahan dalam organisasi Angkatan Laut Rusia,” kata Rybar. 

Saluran lain, Voenny Osvedomitel, mengatakan serangan itu “menimbulkan pertanyaan wajar mengenai kualitas cakupan pertahanan udara di salah satu wilayah paling ‘rawan rudal’ di Rusia.” 

Kedua saluran tersebut berspekulasi bahwa serangan itu dilakukan dengan rudal dan drone. 

Wilayah yang dikuasai Rusia telah menjadi sasaran serangan drone setiap hari dalam beberapa pekan terakhir. 

Pada Rabu dini hari, Moskow dihantam drone selama enam malam berturut-turut. 

Belakangan, Vladislav Shapsha, gubernur wilayah Kaluga di selatan Moskow mengklaim sistem pertahanan udara di wilayahnya telah menangkis dua drone. Red*

Previous article
Next article

Leave Comments

Post a Comment

Anda boleh berkomentar sesuai dengan tema artikel di atas. Lain dari itu, komentar Anda tidak akan dipublikasikan. Terimakasih.

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel