Dua Wanita Iran Ditangkap Polisi Usai Disiram Yoghurt Karena Tidak Pakai Jilbab
Seorang pria menyiramkan yoghurt ke kepala 2 wanita yang tidak menggunakan jilbab di Iran. [Foto : Sky News] |
TEHERAN – Dua wanita Iran ditangkap polisi setempat
karena tidak menutup rambut mereka di depan umum setelah disiram yoghurt oleh
seorang pria. Penangkapan terjadi setelah video insiden penyiraman itu viral di
media massa.
Dilansir Sky News (1/4/2023), dalam video yang viral
tersebut, dua wanita itu didekati oleh seorang pria yang mengajak mereka
ngobrol. Pria itu kemudian mengambil yoghurt dari rak dan menyiramkannya ke
atas kepala mereka. Pria itu kemudian didorong keluar oleh penjaga toko.
Pengadilan Iran mengatakan kedua wanita itu kemudian
ditahan karena diduga melanggar aturan penggunaan hijab negara itu.
Pengadilan menambahkan pria itu juga ditangkap karena
mengganggu ketertiban umum.
“Surat perintah penangkapan dikeluarkan dan ketiganya
kemudian ditangkap,” lapor kantor berita pengadilan Mizan, seperti dikutip dari
BBC (2/4).
Ditambahkan bahwa pemberitahuan yang diperlukan telah
dikeluarkan kepada pemilik toko untuk memastikan patuh terhadap hukum.
Tidak mengenakan jilbab di depan umum adalah tindakan
ilegal bagi wanita di Iran. Namun di kota-kota besar, banyak orang yang
berjalan-jalan tanpa jilbab meskipun ada aturannya.
Penangkapan itu terjadi menyusul aksi protes selama
berbulan-bulan di negara itu menuntut diakhirinya kewajiban mengenakan jilbab.
Protes menyebar di seluruh Republik Iran pada bulan
September setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang
ditahan oleh polisi moralitas di Teheran karena diduga mengenakan jilbabnya
“secara tidak benar”.
Protes melebar, tapi tetap mengakar pada isu terkait
jilbab. Ribuan orang telah ditangkap dan empat pengunjuk rasa telah dieksekusi
sejak Desember.
Tetapi pihak berwenang tidak menunjukkan tanda-tanda
mengalah.
Seorang anggota parlemen garis keras Iran, Hossein Ali
Haji Deligani, telah mengeluarkan ultimatum kepada pengadilan untuk mengambil
langkah-langkah guna menghentikan pelanggaran aturan dalam 48 jam ke depan.
Dan pada hari Sabtu, Presiden Iran Ebrahim Raisi
menegaskan kembali bahwa wanita Iran harus mengenakan hijab sebagai “kebutuhan
agama”.
“Jilbab adalah masalah hukum dan wajib mematuhinya,”
katanya dalam kutipan yang disitir oleh kantor berita AFP.
Leave Comments
Post a Comment
Anda boleh berkomentar sesuai dengan tema artikel di atas. Lain dari itu, komentar Anda tidak akan dipublikasikan. Terimakasih.