internasional
kabarislami
new
news
"Organisasi-organisasi
ini menjadi faktor penggerak kehidupan beragama secara kualitatif, dengan
menyelenggarakan pendidikan-pendidikan keislaman, pendirian madrasah bagi
generasi muda Islam," kata Fahruroji.
"Dari
sekitar 100 etnis yang ada di wilayah Rusia, ada sekitar 40 etnis yang secara
tradisional menganut islam sebagai agama mereka," ungkap Fahruroji.
Islam akan Jadi Agama Mayoritas Rusia, ini Penyebabnya
Monday, April 15, 2019
0
Indahnya Masjid Qolsharif, di Kremlin abad ke-16, atau benteng, salah satu situs warisan dunia UNESCO selama Piala Dunia 2018 sepak bola di Kazan, Rusia, Jumat, 29 Juni 2018. (Foto: dok. Istimewa) |
ISLAM di Rusia adalah agama terbesar kedua setelah
Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21 - 28 juta penduduk atau 15 - 20 persen dari
sekitar 142 juta penduduk. Sejumlah studi bahkan memprediksikan populasi umat
Muslim di Rusia akan terus meningkat hingga 30 persen dalam satu tahun saja.
Apakah yang menjadi faktor perkembangan pesat Islam di Rusia?
Dosen Program Studi Rusia di Universitas Indonesia
(UI), Ahmad Fahrurodji menjelaskan mengapa Islam di Rusia akan terus tumbuh.
Fahrurodji pernah kuliah di Lomonosov Moscow State University dari 1997 sampai
2000. Selama tiga tahun itu, Fahruroji telah mengamati perkembangan umat Islam
di Rusia.
Menurut dia, umat Islam Rusia yang memilih untuk
melahirkan banyak anak akan berpengaruh pada populasi umat Islam. "Kalau
orang Rusia yang non-Muslim kan cenderung punya anak satu. Tapi kalau orang
Muslim itu punya anak tiga sampai empat sehingga cenderung akan naik
populasinya," kata Fahruroji, dikutip ROL .
Sayangnya, sampai saat ini masyarakat Indonesia masih
banyak yang terbuai dengan nostalgia masa lalu bahwa Rusia adalah negara
sosialis dan berideologi komunis. Padahal, spirit dan semangat baru dalam
kebangkitan Islam di Rusia telah berlangsung sejak setidaknya dua dasawarsa
terakhir.
Fahruroji mengatakan, secara kuantitatif perkembangan
jumlah masjid dan organisasi-organisasi keislaman telah berkembang sangat pesat
di Rusia.
Jika pada masa kepemimpinan Joseph Stalin pada 1937
jumlah masjid di seluruh Rusia terdapat kurang dari 100 buah, pada tahun 1995
jumlahnya telah mencapai 5.000 masjid.
Jumlah organisasi keislaman selama kurang dari satu
dasawarsa sejak runtuhnya Uni Soviet (1991-1999) juga mengalami peningkatan
dari 870 menjadi 3.000 organisasi.
Ribuan umat muslim di Rusia melaksanakan Shalat Idul Adha 1436 H di Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet, Kamis (24/9). [Foto: dok. Istimewa] |
Sejak diberlakukannya undang-undang tentang Kebebasan
Berkeyakinan tahun 1990 (masih pada era Uni Soviet), aktivitas keagamaan di
Rusia pun mengalami peningkatan dramatis.
"Agama
yang sebelumnya dipersepsi sebagai unsur destruktif bagi bangunan
sosialis-komunis, justru digandrungi masyarakat, khususnya kaum muda,"
jelas Fahruroji.
Saat ini setidaknya 60 dari 100 orang yang mengaku
beragama adalah mereka yang berusia produktif dan 10 hingga 15 orang di
antaranya adalah beragama Islam. Menurut Fahruroji, kaum muslim Rusia kini
telah mengambil langkah penting untuk menyiapkan kader-kader mubalighnya.
Mereka membuat program kerjasama pendidikan dengan
negara-negara muslim seperti Mesir, Arab Saudi, Turki, Qatar, dan Suriah.
Langkah konkretnya berupa pengiriman para guru agama untuk memperdalam Islam di
negara-negara tersebut. Belum lama ini pemerintah Rusia juga memfasilitasi
berdirinya Universitas Islam pertama di negeri itu.
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment
Anda boleh berkomentar sesuai dengan tema artikel di atas. Lain dari itu, komentar Anda tidak akan dipublikasikan. Terimakasih.