Mahfud MD Singgung Wahabi Dan Salafi, MUI Khawatir Muncul Persekusi
JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jeje Zaenudin mengaku khawatir akan timbul persekusi di masyarakat usai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut Wahabi dan Salafi tak cocok di Indonesia.
Jeje khawatir ada
stigmatisasi antarkelompok masyarakat.
Menurutnya,
pernyataan Mahud menimbulkan kerawanan karena tak didukung penjelasan rinci
aspek apa saja dari Wahabi dan Salafi yang tak cocok untuk Indonesia.
“Dengan ada pesan
seperti itu, justru bisa menjadi kesalahpahaman masyarakat dalam menyikapi
perbedaan menjadi cara-cara tindakan persekusi pada kelompok tertentu,” kata
Jeje melalui pesan singkat, Jumat (22/4/2022), lansir CNN Indonesia.
Jeje mengungkapkan,
hingga saat ini belum ada definisi ataupun batasan yang disepakati tentang
Wahabi dan Salafi.
Dia mengatakan,
sangat sulit membuktikan Wahabi dan Salafi memiliki dogma dan doktrin yang
menyimpang dari ijmak.
Wakil Ketua Umum PP
Persautan Islam (Persis) itu memahami sebagian pengamat mengaitkan
Salafi-Wahabi dengan gerakan terorisme, seperti ISIS dan A-Qaeda.
Namun, lanjutnya,
pandangan-pandangan itu terlalu mengikuti pembingkaian media massa barat.
Menurut Jeje, paham
khawarij lebih cocok terhadap definisi itu. Dia menyebut khawarij bertanggung
jawab terhadap kemunculan takfiri atau kelompok yang suka mengafirkan sesama
Muslim.
Jeje menilai
pernyataan Mahfud tentang Wahabi dan Salafi justru kontraproduktif dengan
semangat pluralisme.
Dia menyarankan
Mahfud untuk mengampanyekan paham Islam moderat atau wasathiyah ketimbang
membahas hal itu.
“Menurut hemat saya,
yang harus dibangun adalah bagaimana bisa saling memahami dan saling mengerti
melalui dialog yang objek dan ilmiah dengan semangat ukhuwah dan ilmiah untuk
bisa bekerja sama dan saling menguatkan, kemudian menyingkirkan pemahaman yang
absolutisme dan klaim kebenaran mutlak sepihak pada masalah-masalah
ijtihadiyah,” jelasnya.
Sebelumnya, Menko
Polhukam Mahfud MD menyebut paham Wahabi dan Salafi tak cocok di Indonesia.
Menurutnya, paham-paham itu hanya cocok di daerah asalnya.
Hal tersebut disampaikan Mahfud dalam acara Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah ‘Menjaga Kedaulatan NKRI’, Kamis, 21 April 2022. (**)
Leave Comments
Post a Comment
Anda boleh berkomentar sesuai dengan tema artikel di atas. Lain dari itu, komentar Anda tidak akan dipublikasikan. Terimakasih.