artikel
news
10 Hal Membuat Anda Menjadi Istri Idaman
Thursday, December 17, 2015
0
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ, الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ,
أَمَّا بَعْدُ:
Saudaraku seiman…
Ada beberapa nash baik dari ayat Al Quran AL Karim ataupun
hadits-hadits yang mulis yang perlu selalu diingat oleh seorang istri yang
shalihah:
1. Selalu diam di rumah kecuali keperluan mendesak, tidak
berdandan di hadapan bukan suaminya, mendirikan shalat, membayar zakat dan taat
kepada Allah
{وَقَرْنَ
فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ
الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا
يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ
الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ
تَطْهِيرًا} [الأحزاب: 33]
Artinya: "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan
janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang
dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.Sesungguhnya
Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan
membersihkan kamu sebersih-bersihnya". QS. Al Ahzab: 33.
Beberapa Hadits yang harus selalu diingat oleh seorang istri
yang shalihah:
1. Besar dan agungnya hak suami
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
رضي الله عنه قَالَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا يَصْلُحُ
لِبَشَرٍ أَنْ يَسْجُدَ لِبَشَرٍ
وَلَوْ صَلَحَ لِبَشَرٍ أَنْ
يَسْجُدَ لِبَشَرٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
مِنْ عِظَمِ حَقِّهِ عَلَيْهَا.
رواه أحمد.
Artinya: "Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
beliau berkata: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Tidak boleh bagi seorang manusia sujud kepada seorang manusia dan jika
diperbolehkan seorang manusia untuk sujud kepada seorang manusia maka sungguh
aku perintahkan seorang wanita (istri) untuk sujud kepada suaminya karena
besarnya hak suami atasnya (istrinya)". Hadits riwayat Ahmad dan
dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahihul Jami', no. 7725.
2. Tidak menyebarkan rahasia pasangan
عن عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ
سَعْدٍ رضي الله عنه
قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ
رضي الله عنه يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَشَرِّالنَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ مَنْزِلَةً
يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ
وَتُفْضِي إِلَيْهِ ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا.
رواه مسلم .
Artinya: "Dari
Abdurrahman bin Sa'ad, beliau berkata: "Aku telah mendengar Abu Sa'id Al
Khudriy radhiyallahu ‘anhu berkata: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya termasuk manusia yang paling buruk di
hadapan Allah pada hari kiamat, seorang
suami berkumpul dengan istrinya dan ia (istri) berkumpul dengannya kemudian ia
(suami) membeberkan rahasia keduanya". Hadits riwayat Muslim.
3. Menjaga shalat, puasa, kemaluan dan taat kepada suami.
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
عَوْفٍ رضي الله عنه
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا
وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي
الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ
الْجَنَّةِ شِئْتِ. رواه أحمد.
Artinya: "Dari Abdurrahman bin 'Auf, beliau berkata:
"Rasulullah bersabda: "Jika seorang wanita (istri) mengerjakan shalat
lima waktunya, dan berpuasa pada bulan Ramadhannya dan menjaga kemaluannya dan
menta'ati suaminya, maka dikatakan kepadanya: masuklah kedalam surga dari pintu
surga mana saja yang kamu kehendaki". Hadits riwayat Ahmad dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam
kitab Shahihul Jami', no. 660.
4. Tidak membiarkan seorangpun tidur di ranjang suami,
selain suaminya.
عن جابر رضي الله
عنه قال: قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لَا يُوطِئْنَ
فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ. رواه
مسلم.
Artinya: Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata: "Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Dan hak kalian (para suami) atas
mereka (istri-istri) adalah agar tidak membiarkan berbaring di atas kasur
kalian seseorang yang kalian benci". Hadits riwayat Muslim.
5. Selalu siap melayani suami terutama tatkala ia
menginginkan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَعَا الرَّجُلُ
امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ
فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ. رواه
البخاري و مسلم
Artinya: " Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
"Rasulullah bersabda: "Jika seorang suami memanggil istrinya ke
ranjangnya (untuk melayaninya) lalu istri tersebut menolak dan suami tadi tidur
dalam keadaan marah kepadanya maka para malaikat melaknatnya sampai pagi".
Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
6. Tidak berpuasa dan tidak mengizinkan seseorangpun ke
dalam rumahnya kecuali dengan izin suaminya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَحِلُّ
لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا
شَاهِدٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ وَلَا
تَأْذَنَ فِي بَيْتِهِ إِلَّا
بِإِذْنِهِ وَمَا أَنْفَقَتْ مِنْ
نَفَقَةٍ عَنْ غَيْرِ أَمْرِهِ
فَإِنَّهُ يُؤَدَّى إِلَيْهِ شَطْرُهُ. رواه البخاري.
Artinya: "Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan
bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal
bagi seorang wanita berpuasa dan suaminya ada kecuali dengan izinnya dan tidak
mengizinkan seseorang dirumahnya kecuali dengan izinnya dan tidak menafkahkan
sebuah nafkah yang bukan dari perintahnya karena sesungguhnya setengahnya telah
diberikan kepadanya" Hadits riwayat Bukhari.
7. Tidak bepergian kecuali dengan mahram.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا تُسَافِرْ الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي
مَحْرَمٍ وَلَا يَدْخُلُ عَلَيْهَا
رَجُلٌ إِلَّا وَمَعَهَا مَحْرَمٌ
فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ
أَخْرُجَ فِي جَيْشِ كَذَا
وَكَذَا وَامْرَأَتِي تُرِيدُ الْحَجَّ فَقَالَ
اخْرُجْ مَعَهَا. رواه البخاري
Artinya: "Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata:
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh
seorang wanita bepergian kecuali dengan mahramnya dan tidak masuk kepadanya
seorang laki-laki kecuali bersamanya mahram", lalu seseorang berkata:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menginginkan untuk berperang di
peperangan ini dan ini, sedangkan istriku menginginkan haji?", Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: "Pergilah bersamanya". Hadits
riwayat Bukhari.
8. Tidak berduan dengan lelaki yang bukan mahram.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ عن
عُمَرُ بِالْجَابِيَةِ فَقَالَ يَا أَيُّهَا
النَّاسُ إِنِّي قُمْتُ فِيكُمْ
كَمَقَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِينَا فَقَالَ أُوصِيكُمْ
بِأَصْحَابِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَفْشُو الْكَذِبُ
حَتَّى يَحْلِفَ الرَّجُلُ وَلَا يُسْتَحْلَفُ وَيَشْهَدَ
الشَّاهِدُ وَلَا يُسْتَشْهَدُ أَلَا
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا
كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ
الْوَاحِدِ وَهُوَ مِنْ الِاثْنَيْنِ
أَبْعَدُ مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ
الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمْ الْجَمَاعَةَ مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ
وَسَاءَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَذَلِكُمْ الْمُؤْمِنُ. رواه الترمذي430.
Ibnu Umar
radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan dari Umar bin Khaththab radhiyallahu
‘anhu pada waktu beliau di Jabiyyah, beliau berkata: "Wahai manusia,
sesungguhnya aku berdiri di hadapan kalian sebagaimana berdirinya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dihadapan kami dulu, lalu beliau bersabda: "Aku mewasiatkan kepada kalian
untuk (berbuat baik) kepada para shahabatku kemudian orang-orang setelah
mereka, lalu orang-orang setelah mereka, kemudian timbullah kebohongan
sampai-sampai seseorang bersumpah padahal ia tidak diminta untuk bersumpah dan
bersaksi padahal ia tidak diminta untuk bersaksi, dan ingatlah tidaklah seorang
laki-laki berkhalwah dengan seorang wanita maka yang ketiganya adalah syetan
dan hendaklah kalian selalu dengan jama'ah (kesatuan kaum muslimin) dan
jauhilah perpecahan karena sesungguhnya syetan bersama seseorang yang
menyendiri, dan dia dari dua orang lebih jauh, bagi yang menginginkan tinggal
ditengah-tengah surga, maka hendaklah ia berpegang teguh dengan jama'ah (kesatuan
kaum muslimin), dan barangsiapa yang senang dengan kebaikannya dan sedih dengan
keburukannya maka yang demikian itulah orang-orang mukmin". Hadits riwayat
Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam kitab As Silsilah al Ahadits
Ash Shahihah, no. 430.
9. Tidak bersalaman dengan lelaki ang bukan mahram.
عن مَعْقِلُ بن يَسَارٍ رضي
الله عنه، قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"لأَنْ يُطْعَنَ فِي
رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ
حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ
أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا
تَحِلُّ لَهُ". رواه الطبراني في
الكبير
Artinya: "Dari Ma'qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu,
beliau berkata: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Sungguh ditusukkan ke kepala seseorang dengan jarum dari besi lebih baik
baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya". Hadits
riwayat Ath Thabaraniy di dalam kitab Al-Mu'jam Al-Kabir dan dishahihkan oleh
Al-Albani di dalam kitab Shahihul Jami', no. 5045.
Wahai saudari-saudariku yang muslimah…
Wahai istri-istri yang shalihah…
Perhatikanlah dan pahamilah serta hapallah akan
hadits-hadits di atas lalu kerjakanlah, amalkanlah agar anda benar-benar
menjadi istri yang shalihah, wanita yang mu'minah. Amin Ya Rabbal 'alamin. {[#DakwahSunnah]
oleh Ahmad Zainuddin
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment
Anda boleh berkomentar sesuai dengan tema artikel di atas. Lain dari itu, komentar Anda tidak akan dipublikasikan. Terimakasih.