artikel
Dari beberapa anak burung ini tampaklah seekor burung
kecil yang berbeda dengan saudaranya yang lain. Ia tampak pendiam dan tidak
selincah saudara-saudaranya. Ketika saudara-saudaranya belajar terbang, ia
memilih diam di sarang daripada lelah dan terjatuh. Ketika saudara-saudaranya
berkejaran mencari makan, ia memilih diam dan menantikan belas kasihan
saudaranya. Demikian hal ini terjadi seterusnya. (#ustManatahan)
Pilihan Masakini Menentukan Masa Depan
Friday, October 9, 2015
0
TERKADANG hidup ini kita
sering menganggapnya sepele. Ya, di masa remaja terutama, seringkali pikiran
itu yang selalu ada di benak kita. Padahal, hidup ini begitu keras, dan kita
baru akan merasakannya ketika kita telah ditinggalkan oleh orang yang dijadikan
penolong hidup kita. Seperti halnya penyesalan dari burung ini.
Ini adalah kisah yang dialami
oleh sebuah keluarga burung. Si induk menetaskan beberapa telor menjadi
burung-burung kecil yang indah dan sehat. Si induk pun sangat bahagia dan
merawat mereka semua dengan penuh kasih sayang. Hari berganti hari, bulan
berganti bulan. Burung-burung kecil ini pun mulai dapat bergerak lincah. Mereka
mulai belajar mengepakkan sayap, mencari-cari makanan untuk kemudian
mematuknya.
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment
Anda boleh berkomentar sesuai dengan tema artikel di atas. Lain dari itu, komentar Anda tidak akan dipublikasikan. Terimakasih.