artikel
new
Solusi Hadapi Orang yang Berkeinginan Bunuh Diri
Wednesday, June 17, 2015
0
TIDAK suka shalat dan malas beribadah adalah kebiasaan saya. Saya sudah
berusaha untuk taubat, namun tidak berlangsung lama, hanya sehari saja saya
melakukannya, kemudian kembali lagi sifat malas itu datang. Saya sudah tidak
memiliki gairah untuk hidup di dunia ini lagi. Sampai saya merasa bosan dan
tidak senang dengan kehidupan dan belajar.
Saya mulai berpikir jalan pintas untuk mengakhiri saja hidup ini dengan cara bunuh diri. Saya ingin mati saja karena hidup saya telah terpenuhi dengan kezaliman dan kemaksiatan. Saya rasa hidup saya ini sudah tidak berguna dan tidak ada artinya lagi. Tidak ada seorang pun yang mau menolong saya. Walaupun keluarga selalu menyuruh saya untuk pergi ke tempat orang-orang shaleh, namun tetap saja itu saya lakukan hanya sesaat. Saya merasa dosa saya sudah sangat banyak. Selain sering melakukan kemaksiatan, saya juga tidak mengerjakan shalat, dan memiliki kecanduan untuk melakukan onani. Saya mohon dengan sangat solusi dari masalah saya, agar saya bisa selamat dari kezaliman ini.
Sdr: A
Jawaban DR. Ihab Khalifah
Keinginanmu melakukan bunuh diri menunjukkan rasa putus asa dan stres yang sangat tinggi, serta ketidakmampuan menggapai cita-cita dan impian yang ada dalam pikiranmu. Ini adalah kelemahan yang dimiliki anak Adam, apabila ia tidak memohon pertolongan dari Allah.
Saya ingin mengajakmu melihat dampak dari putus asa yang kau alami ini. Sesungguhnya orang yang berpikir bunuh diri, ia harus berpikir dulu akibat yang akan ditanggungnya setelah bunuh diri. Ia akan mendapat siksaan yang pedih, kekal di neraka. Apabila ia hidup di dunia dalam keadaan putus asa maka akan semakin bertambah kelemahannya.
Oleh karena itu janganlah berpasrah diri, ini merupakan hal yang banyak dialami oleh orang-orang seusiamu. Lebih-lebih mereka yang tidak mengerti bagaimana cara menghadapi kehidupan. Lain halnya dengan orang yang memiliki kesadaran dan akal sehat, ia akan dapat mengambil pelajaran dari kehidupan yang dijalani, dan ia mengibarkan bendera perang terhadap nafs amara bi as-su’ (nafsu syahwat), terus melindungi dirinya dari serangan itu sampai ajal menjemput.
Allah adalah Zat yang maha mengetahui tentang makhluk-makhluk-Nya, Dia tidak akan meninggalkan mereka dan membiarkan terjerumus dalam jurang kezaliman. Pintu taubat selalu terbuka bagi mereka yang terjerumus dan melakukan kezaliman. Allah melipatgandakan satu kebaikan dengan 10 kali lipat. Allah mengabarkan kepada mereka bahwa setiap kesulitan ada kemudahan. Adakah rahmat (kasih sayang) yang lebih besar dari ini? Sampai-sampai Allah mengampuni dosa seorang hamba-Nya tanpa hamba itu meminta kepada-Nya.
Wahai saudaraku, hadapilah semua ini dengan kelapangan dada dan kekuatan niat untuk memperbaiki apa yang telah kau lakukan. Apakah kau pernah melihat permainan sepakbola, di mana setiap pemain berusaha mencetak gol dan menghindari kekalahan, semangat mereka terus berkobar sampai peluit wasit ditiup, dan hasil akhir mereka dapati. Saat mereka merasa kalah, mereka tidak duduk atau meninggalkan lapangan, tapi terus bermain dan berusaha mencapai yang terbaik.
Cobalah kau perbanyak membaca buku yang berkaitan dengan kiat-kiat menyucikan diri seperti kitab Minhaj al-Qashidin. Kemudian, jauhilah kesendirian dengan mengikuti banyak kegiatan positif, perbanyak berinteraksi dengan orang-orang shaleh, isi waktu-waktu kosong dengan olahraga. Semua ini dapat mengurangi frekuensi kemaksiatan dan terapi penyembuhan dari ‘ketergantungan’ onani. Dan, yang tidak boleh dilupakan, kau terus berusaha dengan sabar dan yakin atas diri sendiri.
Lalai dari mengerjakan shalat itulah sebab utama yang membuatmu tidak merasakan kenikmatan hidup. Begitu pula dengan ibadah lainnya, ketahuilah bahwa seluruh manusia sangat memerlukan ibadah walaupun pada awalnya ia merasa segan dan malas, akan tetapi ketika kejenuhan melanda ia baru sadar bahwa ia memerlukan ibadah. []
Sumber: IslamPos/Ikhwan Zone/Yusuf Al-Qaradhawi/Zikrul Hakim/Jakarta/2005.
Saya mulai berpikir jalan pintas untuk mengakhiri saja hidup ini dengan cara bunuh diri. Saya ingin mati saja karena hidup saya telah terpenuhi dengan kezaliman dan kemaksiatan. Saya rasa hidup saya ini sudah tidak berguna dan tidak ada artinya lagi. Tidak ada seorang pun yang mau menolong saya. Walaupun keluarga selalu menyuruh saya untuk pergi ke tempat orang-orang shaleh, namun tetap saja itu saya lakukan hanya sesaat. Saya merasa dosa saya sudah sangat banyak. Selain sering melakukan kemaksiatan, saya juga tidak mengerjakan shalat, dan memiliki kecanduan untuk melakukan onani. Saya mohon dengan sangat solusi dari masalah saya, agar saya bisa selamat dari kezaliman ini.
Sdr: A
Jawaban DR. Ihab Khalifah
Keinginanmu melakukan bunuh diri menunjukkan rasa putus asa dan stres yang sangat tinggi, serta ketidakmampuan menggapai cita-cita dan impian yang ada dalam pikiranmu. Ini adalah kelemahan yang dimiliki anak Adam, apabila ia tidak memohon pertolongan dari Allah.
Saya ingin mengajakmu melihat dampak dari putus asa yang kau alami ini. Sesungguhnya orang yang berpikir bunuh diri, ia harus berpikir dulu akibat yang akan ditanggungnya setelah bunuh diri. Ia akan mendapat siksaan yang pedih, kekal di neraka. Apabila ia hidup di dunia dalam keadaan putus asa maka akan semakin bertambah kelemahannya.
Oleh karena itu janganlah berpasrah diri, ini merupakan hal yang banyak dialami oleh orang-orang seusiamu. Lebih-lebih mereka yang tidak mengerti bagaimana cara menghadapi kehidupan. Lain halnya dengan orang yang memiliki kesadaran dan akal sehat, ia akan dapat mengambil pelajaran dari kehidupan yang dijalani, dan ia mengibarkan bendera perang terhadap nafs amara bi as-su’ (nafsu syahwat), terus melindungi dirinya dari serangan itu sampai ajal menjemput.
Allah adalah Zat yang maha mengetahui tentang makhluk-makhluk-Nya, Dia tidak akan meninggalkan mereka dan membiarkan terjerumus dalam jurang kezaliman. Pintu taubat selalu terbuka bagi mereka yang terjerumus dan melakukan kezaliman. Allah melipatgandakan satu kebaikan dengan 10 kali lipat. Allah mengabarkan kepada mereka bahwa setiap kesulitan ada kemudahan. Adakah rahmat (kasih sayang) yang lebih besar dari ini? Sampai-sampai Allah mengampuni dosa seorang hamba-Nya tanpa hamba itu meminta kepada-Nya.
Wahai saudaraku, hadapilah semua ini dengan kelapangan dada dan kekuatan niat untuk memperbaiki apa yang telah kau lakukan. Apakah kau pernah melihat permainan sepakbola, di mana setiap pemain berusaha mencetak gol dan menghindari kekalahan, semangat mereka terus berkobar sampai peluit wasit ditiup, dan hasil akhir mereka dapati. Saat mereka merasa kalah, mereka tidak duduk atau meninggalkan lapangan, tapi terus bermain dan berusaha mencapai yang terbaik.
Cobalah kau perbanyak membaca buku yang berkaitan dengan kiat-kiat menyucikan diri seperti kitab Minhaj al-Qashidin. Kemudian, jauhilah kesendirian dengan mengikuti banyak kegiatan positif, perbanyak berinteraksi dengan orang-orang shaleh, isi waktu-waktu kosong dengan olahraga. Semua ini dapat mengurangi frekuensi kemaksiatan dan terapi penyembuhan dari ‘ketergantungan’ onani. Dan, yang tidak boleh dilupakan, kau terus berusaha dengan sabar dan yakin atas diri sendiri.
Lalai dari mengerjakan shalat itulah sebab utama yang membuatmu tidak merasakan kenikmatan hidup. Begitu pula dengan ibadah lainnya, ketahuilah bahwa seluruh manusia sangat memerlukan ibadah walaupun pada awalnya ia merasa segan dan malas, akan tetapi ketika kejenuhan melanda ia baru sadar bahwa ia memerlukan ibadah. []
Sumber: IslamPos/Ikhwan Zone/Yusuf Al-Qaradhawi/Zikrul Hakim/Jakarta/2005.
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment
Anda boleh berkomentar sesuai dengan tema artikel di atas. Lain dari itu, komentar Anda tidak akan dipublikasikan. Terimakasih.