jihad
new
Rahasia media jihad dan campur tangan intelijen
Sunday, January 11, 2015
0
Betapa banyak pemuda yang tersesat hanya karena sebuah tulisan
yang salah ditafsirkan oleh mereka tanpa bermusyawarah dengan ahli ilmu. Adanya
forum-forum jihad memang sesuatu yang patut disyukuri, tetapi kewaspadaan harus
tetap dijaga. Bagaimanapun, forum Online dapat dimasuki oleh siapa saja tanpa
mengenal identitas asli mereka. Meskipun forum-forum jihad Online sangat membantu untuk publikasi mengenai jihad, tetapi
bukan berarti forum-forum tersebut menggantikan kedudukan para ulama sehingga
ada orang yang lebih mengikuti pemahaman orang-orang di forum mereka ketimbang
pemahaman dan nasehat dari ulama. Berikut ini sebuah Kultwit berjudul “Rahasia
Media Jihad dan Usaha Infiltrasi Sejak 2001 sampai Sekarang” yang dikumpulkan
oleh Saudara Muhammad Jamal Al Mishri dan diterjemahkan oleh Muqawamah Media Team pada Sabtu (25/10/2014), semoga bisa mencerahkan:
*****
بسم الله الرØمن الرØيم
RAHASIA MEDIA JIHAD DAN USAHA INFILTRASI SEJAK 2001 SAMPAI
SEKARANG
Kultwit oleh akun Twitter @Alseaase
Mayoritas medan jihad terkena imbas fitnah
besar yang dilancarkan oleh intelijen, tujuannya adalah memecah belah barisan
dan memecah persatuan jamaah, sehingga para mujahidin sibuk dengan diri mereka
sendiri! Fitnah yang berbahaya ini dilancarkan oleh pihak intelijen melalui dua
jenis orang ini:
1. Para agen yang
dididik di balik jeruji besi dan mereka dipersiapkan untuk menjalankan tugas
intelijen.
2. Para bocah yang
bodoh.
Sebelumnya para mujahidin berkumpul di bawah
satu panji dan diarahkan secara langsung oleh para komandan yang sarat
pengalaman dan para ulama yang tulus, namun ternyata sebagian dari para
pembimbing itu ada yang ditangkap oleh orang-orang yang tidak dikenal.
Konspirasi yang hina ini tidak akan berhasil
jika saja tidak ada lahan yang cocok baginya, dan itu dilancarkan setelah
menganalisa secara kontinu terhadap fenomena aliran jihadi. Dimana RAND
Corporation fokus selama bertahun-tahun untuk mengamati aliran jihadi khususnya
para “pemuda forum jihadi” yang hanya dididik dengan semboyan-semboyan saja!
Siapa saja yang membaca hasil studi RAND
Corporation yang bocor ke publik, maka ia akan mendapati kemampuan yang hebat
untuk memahami bahaya mental dan psikologis dari para pemuda forum jihadi yang
sangat bersemangat untuk berangkat berjihad. Berdasarkan pemahaman yang detail
terhadap mentalitas para pemuda ini, pihak intelijen barat mampu menciptakan
sebuah pilot project yang menarik bagi para pemuda yang bersemangat untuk
berangkat berjihad tersebut!
Sebelum kita membahas mengenai pilot project
yang menarik ini, saya ingin bercerita mengenai para mujahidin yang berangkat
berjihad pada saat Thaliban masih berkuasa, yaitu sebelum peristiwa 11
September. Seluruh mujahidin yang berangkat ke Afghanistan sebelum peristiwa 11
September bisa bertemu dengan para komandan mujahidin serta para ulama mereka,
seperti Syaikh Usamah, Syaikh Ayman, Syaikh Athiyatullah, dan Syaikh Abu Yahya.
Sehingga para pemuda tersebut tercelup dengan pemikiran jihad yang murni
langsung dari sumbernya, mereka mempelajari aqidah Islam yang benar dari para
masyayikh aliran jihadi yang ilmunya luas.
Namun setelah peristiwa 11 September, para
komandan mujahidin dan para ulama terpaksa bersembunyi dan tidak menampakkan
diri secara terang-terangan di hadapan seluruh mujahidin, mereka hanya bergerak
dalam batas aman saja. Pada waktu yang sama orang-orang yang berambisi untuk
berangkat berjihad mulai dipersulit, hasilnya pemuda yang mempunyai semangat
jihad tidak mendapatkan jalan untuk berjihad secara fisik, sehingga ia memilih
untuk berjihad lewat media elektronik.
Kebutuhan yang mendesak untuk menemukan
forum-forum jihad menjadikan anak-anak pergerakan berkumpul dan mencari tahu
tentang pandangan-pandangan para mujahidin terhadap peristiwa-peristiwa politik
terkini dan bagaimana menyikapinya dengan benar. Forum yang pertama kali muncul
ketika itu adalah Forum Al Fajr, yang pasca peristiwa 11 september, forum
tersebut mulai menjadi tren.
Kemudian datang pesaing baru, yaitu Forum Ana
Muslim dan Sahat Al Arabiyyah, namun forum yang didominasi oleh kalangan
jihadis ketika itu adalah Ana Muslim dan Forum Al Fajr. Namun Forum Al Fajr tidak
mampu bertahan lebih lama dan membubarkan diri, maka mulailah bermunculan
forum-forum jihad yang diawasi langsung oleh para mujahidin dan para pendukung
mujahidin, seperti Ash Shafinat dan Forum Al Anshar. Kemudian muncullah
forum-forum yang sifatnya hanya bersimpati kepada mujahidin dan forum-forum
tersebut menerbitkan rilisan-rilisan mereka. Meskipun begitu, para pengelolanya
bukanlah orang-orang yang berfikrah jihadi secara keseluruhan, contohnya adalah
Al Qal’ah dan Al Ishlah wa At Tajdid.
Tugas forum jihad ketika tidaklah mudah, para
pengelolanya terancam diburu dan situsnya terancam diblokir, ditutup atau
dibekukan oleh badan intelijen. Keberhasilan badan intelijen barat yang pertama
adalah menangkap Irhabi 007, ia adalah sosok mujahidin elektronik yang paling
berbahaya ketika itu, kemudian diikuti dengan penangkapan-penangkapan
berikutnya, seperti penangkapan terhadap Muhibusy Syaikhain.
Bukan hanya sekali Forum Al Anshar diancam
dengan pemblokiran dan penutupan, para pengelolanya pun pernah diancam akan
ditahan, kondisi ini memaksa para pendukung mujahidin untuk mencari forum-forum
baru yang lebih aman. Pilihan mereka pun jatuh pada Forum Al Hisbah, sebuah
forum dakwah yang pimpinan redaksinya terkesan dengan para mujahidin, sehingga
ia pun membuat menu khusus bagi para mujahidin agar mereka dapat menyebarkan
rilisan dan pemikiran mereka.
Namun pihak intelijen mampu menguasai sebagian
forum yang ada, intelijen Mesir berhasil menguasai Forum Ana Muslim dan
intelijen Saudi berhasil menguasai Sahat Al Arabiyyah. Maka banyak para anggota
yang paling giat memposting di Forum Ana Muslim dan Sahat Al Arabiyyah yang
ditangkap, sehingga mulailah terendus adanya infiltrasi di dalam forum-forum
tersebut yang puncaknya para pendukung mujahidin hengkang dari sana.
Di tengah perkembangan yang serius ini, para
awak media jihad yang terbaik dan terpercaya membentuk situs Markaz Al Fajr Al
I’lamiy, dan mereka membuat sebuah forum khusus di dalamnya. Markaz Al Fajr
membuat Forum Al Ikhlash dan Forum Al Firdaus, dan setelah terjadinya konflik
antara Daulah Islam Iraq dengan Jaisy Islami, Forum Al Buraq bergabung dengan
Markaz Al Fajr.
Maka Markaz Al Fajr pun memiliki tiga buah
forum resmi, yaitu Al Ikhlash, Al Firdaus dan Al Buraq. Sedangkan Syabkat Al
Hisbah juga melakukan kerjasama dengan Al Fajr dan itu bertahan selama beberapa
tahun. Tak lama kemudian, muncullah sebuah forum terpercaya dan bersih yang
dibuat oleh Syaikh Abu Muhammad Al Maqdisi, namun forum tersebut tidak
bergabung dengan Al Fajr, nama forum tersebut adalah Forum Anshar Al Mujahidin,
dan para pengelolanya adalah orang-orang pilihan.
Setelah terbentuknya forum jihad yang
terpercaya ini, para pendukung mujahidin pun dapat merasa tenang dalam urusan
keamanan dunia maya, mengingat forum tersebut dikelola oleh orang-orang yang
terpercaya. Namun intelijen tidak tinggal diam terhadap perkembangan teknis
para mujahidin ini, badan intelijen menerapkan sejumlah metode intelijen untuk
menginfiltrasi media informasi para mujahidin beserta pendukungnya. Maka badan
intelijen Jerman, Prancis, Mesir, Yordania dan negara-negara lainnya pun
membentuk beberapa forum jihad yang berbahasa arab dan bahasa-bahasa lain dan
forum-forum tersebut juga turut menyebarkan rilisan-rilisan para mujahidin!
Saya ingin berhenti sejenak dan insya Allah
akan segera kembali untuk melengkapi dan menegaskan bahwa masih ada forum yang
membahas seputar mujahidin yang belum saya sebutkan semisal Hanein dan
Aljazeera Talk, karena memang tidak ada sangkut pautnya dengan pembasahan kita.
Forum-forum jihad jebakan buatan intelijen
mulai banyak tersebar, namun forum-forum tersebut gagal menarik minat para
pendukung mujahidin, karena forum-forum itu tidak mendapatkan persetujuan dari
Markaz Al Fajr. Melihat para pendukung mujahidin ini tidak berminat sama sekali
dengan forum-forum tersebut, intelijen pun menggunakan metode yang licik, yaitu
meretas seluruh forum jihad sekaligus dan memblokirnya dalam satu waktu,
sehingga para pendukung mujahidin terpaksa masuk ke dalam forum-forum intelijen
tersebut karena tidak ada pilihan lain. Dan ternyata metode yang satu ini
benar-benar berhasil, beberapa orang pemuda masuk ke dalam forum-forum tersebut
tanpa memperhatikan faktor keamanan.
Yang menjadi musibah adalah, bukan hanya para
pemuda yang masih belia saja yang masuk ke dalam forum-forum tersebut! Bahkan
para pengelola forum-forum jihad yang terpercaya pun mendaftarkan diri ke dalam
forum-forum yang tidak aman ini. Namun perang dunia maya antara Markaz Al Fajr
li Al I’lam melawan badan intelijen internasional terus berlanjut dan pada
puncaknya Al Fajr terpaksa menonaktifkan seluruh forum-forum resminya.
Setelah Al Fajr mengambil tindakan tersebut,
maka terjadi kekosongan besar di kalangan para pendukung mujahidin, sedangkan
tidak ada forum pengganti yang bisa dipercaya kecuali dua forum, keduanya
dikelola oleh beberapa orang yang bisa dipercaya. Yang pertama adalah Forum Al
Fallujah, forum ini mendapatkan kepercayaan karena kedekatannya dengan Daulah
Islam Iraq, dan sebagian pengelolanya sendiri adalah para anggota Daulah Islam
Iraq. Yang kedua adalah Forum Asy Syumukh, para pendukung mujahidin tidak
melihat adanya faktor-faktor yang dapat melunturkan kepercayaan forum ini, maka
mereka pun pindah ke dua forum ini.
Setelah menonaktifkan seluruh forum resminya,
Al Fajr memposting rilisan-rilisan yang bersumber dari forum Al Fallujah dan
Asy Syumukh, sehingga para pendukung mujahidin pun tambah percaya dengan kedua
forum tersebut.
Sekarang kita mulai membahas fase paling
berbahaya yang pernah dialami oleh media jihad, yang mana fase ini menjadi
biang dari terjadinya banyak fitnah dan kekacauan di kancah jihad pada masa
sekarang ini, Wallahu Musta’an…
Dalam mengelola forum-forum resminya, Markaz
Al Fajr sangat memperhatikan keamanan para pendukung mujahidin – baik dari segi
fikrah maupun keamanan dunia maya – dan Markaz Al Fajr tidak akan
memperbolehkan seseorang men-share sebuah buku atau karangan tertentu kecuali
setelah dilakukan penelitian terlebih dahulu. Akan tetapi setelah forum-forum
milik Al Fajr itu dinonaktifkan, maka Al Fallujah dan Asy Syumukh lah yang
mengambil alih tugas menyebarkan rilisan-rilisan jihad, namun keduanya
terbilang minim dalam memperhatikan rilisan-rilisan dari yayasan-yayasan media
jihad lainnya.
Ada beberapa permasalahan yang terjadi di
Forum Al Fallujah:
1. Tidak merespon
beberapa kritikan syar’i
2. Lemah dalam
menerapkan langkah-langkah keamanan
3. Situsnya berhasil
dibobol namun sudah berhasil diamankan.
Maka Al Fajr pun terpaksa menghentikan
kerjasama dengan Forum Al Fallujah karena forum tersebut tidak mampu
menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak aman – baik dari segi fikrah maupun
keamanan dunia maya – dan setelah penghentian kerjasama itu, forum Al Fallujah
pun ditutup, sehingga yang tersisa hanyalah Forum Asy Syumukh saja, dan Al Fajr
tetap menyebarkan berita di dalamnya, namun sayangnya Asy Syumukh mendapat
banyak kritikan, bahkan tingkat infiltrasinya mencapai tahap yang
mengkhawatirkan!
Orang-orang dari kalangan ekstrimis berhasil
menerobos masuk ke dalam Forum Asy Syumukh dan menguasai perangkat medianya
yang paling penting, yaitu Yayasan Media Al Ma’sadah! Sehingga ia pun berubah
menjadi corong bagi para ghulat tersebut!
Al Ma’sadah pun mulai menyebar luaskan pemikiran
syaikhnya para ghulat yaitu Abu Ahmad Al Mishri, buku-buku karangannya dan
makalah-makalahnya dijadikan rujukan! Dan para pendukung mujahidin pun menimba
ilmu dari si tolol yang amatiran ini.
Setelah beberapa tahun pemikiran ghuluw disebar luaskan di Forum
Asy Syumukh, dan setelah banyak pemuda terpengaruh dengan pemikirannya dan
mengadopsinya, para pengelolanya baru sadar akan kesalahan syar’i tersebut,
namun nasi sudah menjadi bubur. Forum Asy Syumukh pun berusaha untuk
memperbaiki kesalahan ini dengan mencegah publikasi dari Abu Ahmad Al Mishri.
Asy Syumukh juga memperingatkan akan bahaya dari pemikiran ekstrimisnya,
kemudian mempublikasi sebuah makalah karangan Syaikh Ar Rafi’i yang menyingkap
fakta pemikiran ghuluw ini. Berikut ini adalah makalah yang menyingkap
kebobrokan pemikiran ghuluw, judulnya Tanzih I’laam Al Mujahidin An Abatsi Al Ghulaat Al
Mufsidin, karangan Syaikh Abdul Aziz Syakir Ar Rafi’i: http://linkis.com/archive.org/details/89qtw
Saat itu Forum Asy Syumukh sudah dianggap
memerangi pemikiran ghuluw, namun ternyata musibah masih terus berlanjut,
beberapa orang pengikut Al Mishri ternyata masih bercokol di dalam kepengurusan
Forum. Setelah mengalami berbagai permasalahan dengan Forum Al Fallujah dan Asy
Syumukh, maka Markaz Al Fajr mempertimbangkan untuk membentuk sebuah forum yang
bernama Al Fida’ guna memperbaiki itu semua. Al Fida’ adalah forum resmi milik
Al Fajr yang pertama semenjak penonaktifan 3 forum yang sebelumnya.
Setelah mengalami peristiwa yang baru pertama
kali terjadi ini, kami baru menyadari bahwa kami telah terkena penyakit yang
ditimbulkan oleh fitnah yang membutakan ini, fitnah yang menyesatkan banyak
orang. Setelah revolusi Suriah pecah, perbatasan dibuka bagi siapa saja yang
ingin berjihad, mereka yang pertama kali berangkat adalah para pemuda
forum-forum jihad yang kebanyakan dari mereka fikrahnya dibina oleh
kalangan-kalangan non jihadis. Para pemuda yang paling banyak menyimpang adalah
yang berasal dari kalangan pendukung mujahidin non arab, khususnya mereka yang
berhijrah dari Eropa yang menimba pemikiran ghuluw di forum-forum buatan
intelijen.
Forum-forum jihad berubah menjadi ajang
menyebarkan pemikiran yang berbeda dengan pemikiran para mujahidin, karena
beberapa pemuda yang masih belia ada yang menganggap bahwa Al Qaeda sesat!
Padahal ia tidak mengerti apapun, satu haripun ia belum pernah mempelajari
pemikiran Al Qaeda.
Para mujahidin merasa jengah dengan apa yang
dipublikasikan di forum-forum tersebut, khususnya yang berkaitan dengan:
1. Ghuluw
2. Menganggap remeh
urusan darah kaum muslimin, dan mendukung segala operasi penyerangan walaupun
itu salah!
3. Merendahkan para
ulama.
Para pemuda forum jihad itu tidak bisa menjaga
lisannya apabila membicarakan para ulama yang berbeda pendapat dengan para
mujahidin, sehingga Syaikh Abu Mush’ab Az Zarqawi terpaksa memerintahkan
sebagian dari mereka untuk menahan diri.
Pernah suatu kali Syaikh Athiyatullah
mengkritisi kebijakan Syaikh Abu Mush’ab Az Zarqawi, maka serta-merta
forum-forum tersebut mencaci-maki Syaikh Athiyatullah! Maka Syaikh Az Zarqawi
pun mempublikasikan pernyataan yang berjudul: “Biarkanlah Athiyatullah
Berbicara, Karena Ia Lebih Tahu Apa Yang Ia Bicarakan”.
Pernah juga Hamid Al Ali mengeluarkan
pernyataan yang mengkritisi deklarasi Daulah Islam Iraq, maka forum-forum itu
pun serta merta mengkafirkan dan menganggapnya sebagai seorang fasik! Dan
ketika Syaikh Ayman Azh Zhawahiri ditanya mengenai Hamid ini, beliau justru memujinya!
Bukankah sudah saya katakan bahwa para pemuda
itu tidak mengerti pemikiran Al Qaeda yang sebenarnya. Bahkan mereka justru
membuat para komandan mujahidin marah, karena mereka mencaci-maki para
masyayikh dan para ulama yang berbeda pendapat dengan para idola mereka. Syaikh
Usamah bin Laden termasuk orang yang memandang bahwa forum-forum jihad lebih
banyak membuat kerusakan dari pada memperbaiki! Sungguh benar perkiraan beliau,
beliau diberikan kebijaksanaan dan pandangan yang jauh ke depan, maka semoga ia
diberikan penglihatan dengan cahaya Allah.
Syaikh Usamah bin Laden tahu bahwa pemikiran
asing ini akan menjadi beban bagi umat! Sungguh benar engkau wahai Syaikh! Apa
yang bisa diharapkan dari seorang pemuda yang tidak menghormati orang yang
lebih tua dan orang alim?
Kata-kata paling berbahaya yang sering kalian jumpai di Twitter
dan kancah jihad adalah perkataan, “sesungguhnya saya mengikuti manhaj”, maka
saya katakan, manhaj apa yang anda ikuti wahai miskin? Benar bahwa anda
mengikuti manhaj, namun manhaj yang anda ikuti itu adalah manhaj forum-forum
itu!
Kata-kata paling berbahaya yang sering kalian
jumpai di Twitter dan kancah jihad adalah, “sesungguhnya saya mengikuti manhaj
para mujahidin” namun sebenarnya ia mengikuti manhaj forum-forum di luar
kalangan mujahidin. Manhaj yang diciptakan oleh intelijen agar bisa menjatuhkan
manhaj para mujahidin yang cemerlang dan murni. Manhaj yang dibuat oleh
intelijen agar dapat memberangkatkan orang-orang awam sehingga mereka membantu
para mujahidin!
Lihatlah sifat-sifat mereka yang mengikuti
memeluk manhaj forum-forum sebagai berikut :
1. Mencaci maki para
masyayikh, para ulama dan para komandan mujahidin
2. Membenarkan segala
operasi penyerangan walaupun itu menyelisihi syariat
3. Bergembira dengan
pembunuhan tanpa mencari tahu informasi lebih lanjut mengenai pembunuhan
tersebut.
Demi Allah yang tidak ada Ilah yang berhak
diibadahi selain-Nya, jikalau para pemuda itu membaca Dokumen Abottabad tulisan
Syaikh Usamah bin Laden, sungguh mereka akan malu berada pada manhaj yang menyelisihi
umat ini. Sesungguhnya para pemuda yang memeluk manhaj forum-forum tersebut
sebenarnya adalah para pemuda pilihan yang mencintai agama Allah, mereka rela
menumpahkan darah mereka untuk membelanya, namun sayangnya mereka dimanfaatkan
oleh para pendusta dan penipu.
Jikalau kultwit saya ini
menjadikan saudara-saudara yang berada di forum-forum tersebut sakit hati, maka
ketahuilah bahwa saya adalah salah seorang yang berkecimpung di dalamnya dan
juga pendirinya sejak tahun 2001. Dan kritikan ini terlebih dahulu ditujukan
kepada diri saya sebelum kepada kalian. Sesungguhnya fitnah yang membutakan ini
telah membuka akal dan fikiran, memulihkan kembali kondisi ideologi jihad, dan
mengembalikannya ke jalurnya yang benar setelah sebelumnya dirampas oleh tangan-tangan
para perusak dan pengkhianat.
Saudaraku sang mujahid, saudaraku sang pembela mujahid,
berkomitmenlah kepada para ulama dan komandan mujahidin yang ahli tsughur,
karena Allah telah berfirman: “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika
kamu tidak mengetahui” [Qs. An Nahl:
43]. Bekal apa yang akan engkau gunakan untuk menjawab pertanyaan Rabbmu kelak?
Apa yang akan engkau katakan kepada Allah
kelak, jika engkau pada posisi yang salah namun engkau justru membolehkan
menyelisihi para ulama dan komandan jihad! Apakah itu semua demi membela
pandangan yang engkau yakini? Berkomitmenlah kepada perkataan para ahli ilmu
dan hindarkanlah dirimu dari konsekuensi di hari kiamat kelak.
Janganlah engkau berkata: “sesungguhnya saya
mengikuti manhaj” atau “sesungguhnya saya mengikuti Al Kitab dan As Sunnah”,
karena perkataan-perkataan itu juga diucapkan oleh setiap orang yang sesat dan
bathil demi membenarkan kesesatannya. Berkomitmenlah terhadap perkataan para
ahli ilmu dan selamatkanlah kulitmu (dari jilatan api neraka).
Saya memohon kepada Allah agar menyatukan
pandangan para mujahidin, merapatkan barisan mereka di bawah kepemimpinan orang
yang paling berilmu dan bertaqwa di antara mereka, karena sesungguhnya Allah
mampu untuk mewujudkan itu.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi kita Muhammad.
Sourch: arrahmah.com
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment
Anda boleh berkomentar sesuai dengan tema artikel di atas. Lain dari itu, komentar Anda tidak akan dipublikasikan. Terimakasih.