new
news
Al-Qaeda bertanggung jawab atas serangan terhadap Charlie Hebdo di Paris
Sunday, January 11, 2015
0
YAMAN-- Al-Qaeda
di Jazirah Arab atau Al-Qaeda
in the Arabian Peninsula (AQAP) menyatakan serangan terhadap
majalah satir Perancis Charlie Hebdo di Paris sebagai pembalasan bagi mereka
yang melakukan penghinaan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam, ungkap seorang anggota
kelompok Al-Qaeda yang berbasis di Yaman itu kepada Associated Press pada
Jum’at (9/1/2014).
Sebuah edisi majalah Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), Inspire, sebelumnya
dilaporkan pernah memuat sebuah poster ‘Wanted’ berisi pesan perburuan: ‘Hidup
atau Mati bagi Mereka yang Melakukan Kejahatan terhadap Islam’.
Poster itu memuat daftar pelaku yang telah menyinggung
Islam. Salah satu orang yang masuk dalam daftar itu adalah Stephane
Charbonnier, pemimpin redaksi majalah anti-Islam “Charlie Hebdo” di Paris,
Perancis. Selama ini Charbonnier hidup di bawah perlindungan polisi karena
telah menerima sejumlah ancaman pembunuhan atas dirinya akibat ulahnya yang
seakan tak pernah kapok menghina Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wasallam.
Seorang saksi mata mengatakan salah satu dari pelaku
serangan pada hari Rabu (7/1) itu terdengar meneriakkan: “Kami telah membunuh
Charlie Hebdo. Kami telah membalas [penghinaan terhadap] Nabi!”
Pemimpin redaksi dan kartunis penghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam,
Stephane Charbonnier, pun termasuk di antara 12 orang yang tewas dalam serangan
itu.
Charbonnier, yang dikenal dengan panggilan Charb, dan
jajarannya tewas di markas majalah Charlie Hebdo, dimana mereka mencari
ketenaran dengan berulang kali menerbitkan karikatur yang menghina Nabi
Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasallam.
Salah satu dari dua bersaudara Kouachi yang terlibat dalam
serangan itu pernah pergi ke Yaman pada tahun 2011 dan juga menerima pelatihan
serta berjuang bersama kelompok itu, menurut pejabat AS dan Yaman. Intelijen AS
menjelaskan kepada AP bahwa
Said Kouachi dilatih dalam persiapan untuk kembali dan melancarkan sebuah
serangan.
Jika pernyataan oleh anggota Al-Qaeda ini dikonfirmasi,
serangan yang menewaskan 12 orang tersebut akan menjadi serangan kali pertama
cabang Al –Qaeda di Yaman yang telah berhasil melakukan operasi di Barat
setelah sedikitnya dua upaya sebelumnya.
Segera setelah itu, ulama senior AQAP Syaikh Haris
An-Nadhari mengeluarkan rekaman di akun Twitter AQAP
yang berisi pernyataan terhadap “serangan yang diberkati di Paris.” Dia
menyebut Perancis sebagai “biang kekufuran yang menghina Nabi.” Dia memuji para
pelaku serangan sebagai “pahlawan mujahidin” yang menurutnya “mengajarkan
mereka [para penghina Nabi] sebuah pelajaran dan batas-batas kebebasan berbicara.”
Syaikh An-Nadhari tidak secara langsung mengklaim
bertanggung jawab atas serangan itu, namun dia menambahkan, “Bagaimana kita
bisa tidak melawan orang-orang yang menyakiti nabi kita, memfitnah agama kita
dan memerangi kaum Muslimin.”
Untuk Perancis, dia berkata, “Sebaiknya kalian berhenti
menyerang Muslim sehingga kalian dapat hidup dengan tenang. Tetapi jika kalian
mengharapkan perang, maka bersukacitalah, kalian tidak akan menikmati kedamaian
selama kalian memerangi Allah dan Rasul-Nya serta memerangi umat Islam.”
Anggota AQAP mengatakan kepada AP bahwa AQAP masih
menunda deklarasi resmi mengenai tanggung jawab terhadap serangan tersebut
karena alasan keamanan.
“Kepemimpinan AQAP mengarahkan operasi-operasi dan mereka
telah memilih target mereka dengan hati-hati sebagai pembalasan atas
“kehormatan” Nabi [yang dinodai],” kata anggota Al-Qaeada itu. Dia mengatakan
Perancis menjadi sasaran “karena perannya yang jelas dalam perang melawan Islam
dan bangsa-bangsa yang tertindas.”
Dia memperingatkan bahwa “menyentuh kesucian Islam dan
melindungi orang-orang yang membuat penghujatan [terhadap Islam] harus dibayar
dengan harga yang mahal dan hukuman yang berat,” dan bahwa “kejahatan
negara-negara Barat, yang didalangi Amerika, Inggris dan Perancis akan menjadi
bumerang jauh di rumah mereka.”
Dia mengatakan AQAP akan melanjutkan kebijakan Amir Al-Qaeda
Syaikh Aiman Az-Zhawahiri, yakni “memukul kepala ular… sampai Barat mundur.”
Dia juga mengutip peringatan Amir Al-Qaeda terdahulu Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah mengenai
konsekuensi dari penghujatan terhadap kesucian Islam.
Anggota AQAP itu berbicara dengan syarat anonim karena dia
tidak diizinkan oleh kelompoknya untuk memberitahukan namanya. Pernyataan yang
sama dalam bahasa Arab kemudian juga diposting di Twitter oleh pengguna
yang dikenal sebagai para pendukung AQAP.
Para saksi serangan pada Rabu (7/1) di Paris mengatakan Said
Kouachi (34), salah satu pelaku serangan yang menyerbu kantor Charlie Hebdo,
dalam serangan itu mengakui keterkaitannya dengan kelompok Yaman.
Sementara adiknya, Cherif Kouachi (32), pernah dihukum
dengan tuduhan “terorisme” pada tahun 2008 karena hubungannya dengan sebuah
jaringan pengiriman mujahidin untuk melawan pasukan salibis AS di Irak.
Dua bersaudara Kouachi telah gugur pada Jum’at (9/1) setelah
melakukan perlawanan terhadap polisi Perancis yang mengepung mereka dalam akhir
pengejaran yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut sejak aksi serangan
itu.
Seorang pejabat keamanan Yaman mengatakan Said Kouachi
diyakini telah berjuang Al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) pada tahun 2011 di
provinsi Abyan.
Pada saat itu, para pejuang Al-Qaeda telah mendapatkan
kemenangan selama perlawanan yang akhirnya menggulingkan Presiden Ali Abdullah
Saleh. Para mujahid merebut beberapa kota besar dan kota-kota di bagian selatan
negara itu.
Provinsi Abyan merupakan kubu Al-Qaeda di mana kelompok itu
meluncurkan serangan terhadap pasukan pemerintah boneka dan serangan-serangan
baru mereka untuk merebut lebih banyak wilayah.
Pejabat Yaman kedua berkata Kouachi diyakini merupakan di
antara ratusan orang asing yang dideportasi pada tahun 2012, ketika pemerintah
mengeluarkan banyak mahasiswa asing. Deportasi tersebut dilakukan karena
pemerintah Yaman takut para mahasiswa asing itu berada di sana dengan alasan
belajar bahasa Arab namun pada kenyataannya berhubungan dengan Al-Qaeda.
Serangan
sebelumnya terkait dengan AQAP termasuk pemboman USS Cole tahun 2000, serangan
terhadap Kedutaan Amerika tahun 2008, dan terhadap diplomat Inggris serta
lainnya.
Kelompok ini juga disebut-sebut bertanggung jawab atas upaya
untuk meledakkan sebuah pesawat trans-Atlantik ketika seorang Nigeria, Umar
Farouk Abdulmutallab, yang belajar di London, dilaporkan mencoba meledakkan
sebuah bom yang disembunyikannya.
Dia diduga mengklaim kepada penyelidik bahwa oknum AQAP
melatih dirinya di Yaman, melengkapinya dengan alat peledak berkekuatan besar
dan mengatakan kepadanya mengenai apa yang harus dilakukan.
Abdulmutallab juga memperingatkan bahwa ada orang lain
seperti dirinya yang akan segera melancarkan serangan.
AQAP diyakini muncul di Arab Saudi pada Mei 2003, ketika
menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom istisyadiyah simultan pada tiga
kompleks perumahan Barat di Riyadh, yang menewaskan 29 orang.
Salah seorang pejuangnya, Ibrahim, diklaim telah membuat bom
serta perangkat yang digunakan oleh Abdulmutallab dalam upaya yang tidak
berhasil untuk menghancurkan A330 Northwest Airlines Airbus pada Hari Natal
2009.
Dengan dalih melawan AQAP, Amerika Serikat telah melakukan sejumlah
serangan pesawat tak berawak terhadap kelompok itu dan kamp pelatihan jihadnya,
yang juga telah menjadi fokus bagi Perancis, Belgia, Inggris dan Jerman serta
Afrika Utara.
Sourch: arrahmah.com
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment
Anda boleh berkomentar sesuai dengan tema artikel di atas. Lain dari itu, komentar Anda tidak akan dipublikasikan. Terimakasih.